Kuliah Umum UNP 2024: Memahami Teknik IPLT sebagai Pendekatan Alternatif untuk Reduksi Trauma dan Fobia

Kuliah Umum UNP 2024: Memahami Teknik IPLT sebagai Pendekatan Alternatif untuk Reduksi Trauma dan Fobia

 

Bengkulu, 18 Februari 2024 — Sebanyak 80 mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Bengkulu antusias mengikuti Kuliah Umum yang diselenggarakan bekerja sama dengan Universitas Negeri Padang (UNP), dengan menghadirkan narasumber ahli di bidang konseling, yakni Prof. Ifdhil, M.Pd., Konselor. Kuliah umum ini mengangkat tema “Perceptual Light Technique (IPLT): Sebuah Alternatif Pendekatan Brief untuk Mereduksi Trauma, Fobia, dan Masalah Psikologis yang Relevan.”

Kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa terhadap metode konseling alternatif berbasis pendekatan brief therapy, yang dinilai efektif dalam membantu individu mengatasi permasalahan psikologis secara cepat dan terukur. Teknik IPLT yang diperkenalkan Prof. Ifdhil merupakan pendekatan inovatif yang berfokus pada pemrosesan persepsi melalui pencahayaan tertentu untuk membantu individu mengakses emosi atau kenangan traumatis secara lebih aman dan terstruktur.

Dalam pemaparannya, Prof. Ifdhil menjelaskan bahwa IPLT tidak hanya berorientasi pada penyembuhan cepat, tetapi juga menjaga kenyamanan klien selama proses konseling. “Teknik ini dapat menjadi salah satu pilihan pendekatan yang fleksibel dan cocok digunakan dalam berbagai konteks, terutama untuk klien dengan trauma, fobia, hingga gangguan kecemasan,” ungkapnya.

Mahasiswa tampak sangat antusias, dibuktikan dengan keaktifan dalam sesi tanya jawab, diskusi kasus, dan demonstrasi singkat teknik IPLT yang dipandu langsung oleh pemateri. Kuliah umum ini juga menjadi sarana refleksi akademik bagi mahasiswa dalam memperluas pendekatan konseling yang akan mereka gunakan di masa depan sebagai calon konselor profesional.

Dosen pendamping menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat relevan untuk memperkuat keterampilan mahasiswa dalam memahami beragam pendekatan konseling di luar teori konvensional. “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan secara berkelanjutan, agar mahasiswa lebih siap menghadapi dinamika lapangan dengan pendekatan yang sesuai zaman,” ujar salah satu dosen.

Kuliah umum ini ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada pemateri dan foto bersama seluruh peserta, sebagai simbol apresiasi dan semangat kolaborasi antar institusi dalam pengembangan keilmuan Bimbingan dan Konseling.