KULIAH UMUM“ Membangun konselor yang tangguh: penguatan
kompetensi pribadi sebagai pilar utama “

Bengkulu, 3 Juni 2025 — Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu kembali menyelenggarakan kegiatan akademik dalam bentuk kuliah umum bertajuk “Menjadi Konselor yang Tangguh untuk Penguatan Kompetensi Pribadi sebagai Pilar Utama.” Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk penguatan soft skills mahasiswa calon konselor agar mampu menghadapi tantangan profesi di era modern.
Acara yang berlangsung di Aula Dekanat Lama FKIP ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, dan para praktisi pendidikan. Kuliah umum ini menghadirkan narasumber istimewa, yakni Endang Rifani, M.Pd, seorang akademisi sekaligus praktisi konseling yang telah banyak berkontribusi dalam pengembangan profesi konselor di Indonesia.
Dalam penyampaian materinya, narasumber menekankan pentingnya kompetensi pribadi sebagai dasar dari profesionalitas seorang konselor. Menjadi konselor bukan hanya tentang penguasaan teori dan teknik, melainkan juga tentang ketangguhan mental, kematangan emosi, dan kesadaran diri yang tinggi.
“Konselor yang tangguh adalah mereka yang mampu memahami dan mengelola dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum membantu orang lain,” ungkap Endang Rifani, M.Pd.
Mahasiswa sangat antusias mengikuti sesi ini, yang tidak hanya memberikan teori tetapi juga menghadirkan studi kasus dan simulasi sederhana sebagai bentuk refleksi diri. Kegiatan ini juga menjadi ruang diskusi yang aktif, di mana peserta diajak untuk menggali potensi dan tantangan diri dalam peran sebagai calon konselor.
Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling, Dr. Rita Sinthia,S.Psi., M.Si, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan kuliah umum ini adalah bagian dari program penguatan kompetensi lulusan, khususnya dalam aspek kepribadian dan etika profesi. Harapannya, mahasiswa mampu membangun pondasi diri yang kuat sebagai bekal dalam menjalani tugas sebagai pendamping psikologis yang profesional.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh mahasiswa semakin menyadari pentingnya pembentukan karakter dan ketangguhan pribadi, sehingga dapat menjadi konselor yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga bijak dalam bertindak dan berempati.